Memperkuat Operasi Moneter untuk meningkatkan efektifitas transmisi kebijakan moneter

Memperkuat Stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi terutama imported inflation

Melanjutkan twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder untuk tenor pendek

Melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif dengan mempertahankan :

1. Rasio  Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar 0%
   
2. Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) pada kisaran 84-94%
3. Rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 6% dengan fleksibilitas repo sebesar 6% dan rasio PLM syariah sebesar 4.5% dengan fleksibilitas repo sebesar 4.5%
   

Memberlakukan penguatan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif dan berkelanjutan untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan, khususnya kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit / pembiayaan hijau sejak 1 April 2023

Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman kepada analisis terhadap suku bunga sektor-sektor yang terkait dengan pengembagan hilirisasi

Memperkuat digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan efesiensi transaksi dan perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital (EKD), antara lain dengan implementasi QRIS antarnegara Indonesia-Malaysia dan melanjutkan persiapan implementasi (KKP) domestik fisik pada bulan Mei 2023